Kamis, 24 Desember 2009

MAKANAN DAN MINUMAN KHAS CIREBON

Makanan Khas Cirebon

1. Empal Gentong


Empal Gentong adalah makanan khas Cirebon sejenis soto. Cara makannya pun tak jauh beda dengan soto, yakni dimakan campur dengan lontong atau nasi. Yang membedakan dengan jenis soto lain adalah alat masaknya yang unik, yakni menggunakan gentong. Selain itu, makanan ini dimasak dengan kayu bakar sebagai bahan bakarnya. Selain alat memasaknya yang khas, empal gentong juga memiliki sambal yang punya cita rasa tersendiri. Sambal yang super pedas dan berbahan dasar cabe rawit yang dikeringkan ini membuat rasa maupun aromanya benar-benar khas dan menggugah selera makan. Empal ini berisi daging sapi, usus, dan babat disertai dengan kuah santan yang kental sehingga membuat aroma masakan semakin sedap.

2. Nasi Lengko

Meski terdiri dari bahan yang sederhana, makanan ini mengandung banyak nutrisi yang sangat baik bagi tubuh. Makanan khas Cirebon ini terdiri dari campuran nasi dengan tahu, tempe, mentimun, tauge, dan daun kucai (seledri). Di atas campuran itu, ditaburi bawang goreng dan disiram bumbu kacang dan kecap. Menjadi lebih enak dimakan apabila dimakan beserta krupuk. Warung nasi lengko cukup tersebar di sekeliling kota Cirebon. Selain sederhana, harga nasi lengko juga terjangkau bagi masyarakat kelas bawah.

3. Nasi Jamblang

Nasi jamblang adalah nasi khas Cirebon yang pulen dan dibungkus dengan rangkapan daun jati. Selain rasa nasinya yang enak (pulen), aromanya yang khas, dan bentuknya yang unik, juga kekhasan lain dari Nasi Jamblang ini adalah sambel merahnya yang dibungkus dengan takir kecil. Lauk pauk untuk nasi ini disediakan secara bermacam-macam, ada paru goreng, sate usus, ikan asin, telor dadar, telor ceplok, daging, tempe goreng, tahu goreng, tahu masak, hati goreng, rempela goring, perkedel, dan lain-lain. Jamblang adalah nama sebuah daerah di Kabupaten Cirebon asal mula nasi ini beras.

4. Tahu Gejrot

Tahu Gejrot adalah tahu goreng yang dipotong-potong dan dimakan di dalam piring kecil yang terbuat dari tanah merah. Potongan tahu ini diberi bumbu gula merah, bawang merah, cabe, dan sari asam. Tahu gejrot dapat diperoleh di berbagai tempat di Kota dan Kabupaten Cirebon. Tahu gejrot kebanyakan dijual dengan cara dipinggul dan berkeliling dari satu rumah ke rumah lainnya. Tahu gejrot akan terasa lebih enak manakala dimakan pada saat cuaca sedang panas atau siang hari.

5. Bubur Sop

Bubur Sop adalah bubur yang disertai kol, daun bawang, tauco, disiram dengan kuah sop yang ditaburi daging ayam suwir-suwiran dan kerupuk. Bubur ini akan terasa sangat nikmat apabila kuah sop segar. Bubur Sop biasa dimakan sebagai sarapan pagi.

6. Sate Kalong

Meski namanya sate kalong, bukan berarti sate daging kalong, melainkan sate yang dijual menjelang maghrib dan satenya terbuat dari daging kerbau. Sate ini dipercaya masyarakat sebagai makanan untuk penambah stamina.

7. Docang

Docang terbuat dari lontong yang dipadukan dengan daun singkong, toge, taburan kelapa parut, kerupuk, dan ditaburi dengan kuah yang terbuat dari dage/bumbu oncom. Dengan taburan kelapa parut asli, sayuran, dan kuah bening yang terbuat dari oncom, makanan ini terasa nikmat juga segar. Makanan ini mudah dijumpai pada hampir setiap kecamatan di Cirebon.

8. Mie Koclok

Makanan ini terbuat dari mie yang ditaburi toge, kol, dan dipadukan telor ayam, daging dengan bumbu kua santan. Makanan ini menjadi nikmat manakala dimakan pada malam hari.

9. Kerupuk Melarat

Kerupuk Melarat adalah kerupuk yang digoreng dengan pasir, bukan minyak. Biasanya krupuk ini berbentuk lebar tak beraturan dan berwarna-warni. Proses pembuatannya tidak beda dengan krupuk pada umumnya. Terbuat dari aci (tepung). Dinamakan krupuk melarat karena digoreng tidak dengan minyak, tetapi dengan pasir.

10. Kerupuk Lambak

Kerupuk yang berwarna coklat kehitaman (warna kulit) ini terbuat dari kulit kerbau pilihan. Kerupuk ini bentuknya besar-besar dan ukurannya lebar. Dengan warna yang alami membuat rasa krupuk lambak ini sangat gurih nan nikmat.

11. Terasi Udang

Sekilas terasi ini tampak sama dengan terasi-terasi lainnya. Kekhasan terasi udang Cirebon terletak dari bahan dasar pembuatannya, yakni dari rebon atau udang kecil-kecil yang berwarna merah. Terasi Cirebon disajikan dalam bentuk yang berbeda-beda, ada yang dibungkus dengan plastik, ada juga dengan daun pisang tua. Terasi yang dibungkus dengan daun pisang tua terasa lebih khas, terutama bau dan rasanya. Terasi ini biasanya bahan pokok untuk pembuatan sambal terasi. Terasi ini dapat dijumpai di beberapa daerah di Cirebon.


Minuman Khas Cirebon

1. Tjampolay

Tjanpolay adalah minuman sirup yang disajikan dalam bentuk botol. Penyajiannya sama dengan bentuk sirup lainnya. Sirup Tjampolay memiliki cita rasa tersendiri. Sirup ini memiliki rasa yang beraneka ragam, ada rasa pisang susu, lici, jeruk nipis, melon, dan strauberi membuat rasa semakin nikmat.

2. Teh Poci

Sekilas teh ini tidak berbeda dengan teh yang lain. Teh poci memiliki rasa yang sangat nikmat karena selain dari rasa teh yang alami, juga disuguhkan dengan menggunakan sejenis teko yang terbuat dari tanah liat (Poci), dan gula batu (bukan gula pasir). Teh ini sangat terasa nikmatnya manakala diminum pada pagi atau malam hari.


PENYAKIT MATA


Vitamin adalah zat yang diperlukan metabolisme tubuh, hasil riset ditemukan, bahwa cukup banyak penyakit mata selalu berhubungan erat dengan kurangnya vitamin. Karena vitamin tidak bisa bersintetik di tubuh atau kurangnya jumlah sintetik, jadi harus segera menyerap vitamin yang diperlukan melalui keragaman makanan adalah sangat penting bagi pencegahan dan pengobatan serta mengurangi gejala penyakit mata tertentu. Lalu, penyakit-penyakit mata apa saja yang akan ditimbulkannya jika kekurangan vitamin?
1. Kekurangan vitamin A.
Bisa menyebabkan pernyakit buta malam, xerophthalmia dan cornea softing. Manifestasinya adalah pandangan kabur di bawah cahaya yang agak redup, mata kering, mudah lelah dan lain-lain. Karena efek fisiologis kekurangan vitamin A itu berhubungan dengan kesan visual gelap, ia bisa memadukan suatu zat yang namanya redopsin di dalam mata, redopsin memiliki efek yang penting terhadap pemeliharaan penyesuaian daya pandang yang baik dan normal, berhubungan dengan pemeliharaan keutuhan susunan kulit atas dan mempercepat perkembangan pertumbuhan. Apabila segera memenuhinya dengan kuning telur, susu, daging, pocai (semacam sayur mirip bayam), tomat, wortel, sawi putih, jenis ikan, minyak ikan, hati hewani dan sebaginya., bisa memperbaiki gejala-gejala tersebut di atas.
2. Kekurangan vitamin B1.
Mudah timbul xerophthalmia, optic neuritis atau orbital optic neuritis dan sebagainya. Memanifestasikan mata kering, daya pandang menurun, manik mata membesar, lamban memberikan reaksi terhadap cahaya, tertarik sakit ketika mata bergerak, bagian lekuk mata terasa sesak dan sakit dan sebagainya. Karena efek fisiologis utama vitamin B1 adalah mempercepat proses metabolisme sel, terutama berhubungan dengan fungsi konduksi saraf. Seyogianya segera memenuhinya dengan makanan yang kaya akan kandungan vitamin B1, misalnya beras bulu, tepung gandum, jenis makanan dari kacang, hati hewani, kacang, labu merah, kecambah, kentang, biji aprikot, walnut dan sebagainya. Sangat bermanfaat untuk mengurangi gejala penyakit seperti tersebut di atas.
3. Kekurangan vitamin B2.
Sering kali bisa menyebabkan radang saraf visual, bintil mata, radang selaput mata dan sebagainya. Manifestasinya adalah daya pandang menurun, mata takut pada cahaya, air mata mengalir, kongesti selaput mata dan sebagainya. Jika sering mengonsumsi makanan yang kaya akan kandungan vitamin B2, seperti misalnya ragi, makanan hasil susu, daging sapi, hati hewani, kedelai, pocai, sayur bayam, jamur kuping, biji bunga matahari, dan buah-buahan dan sebagainya. akan bisa membantu mencegah dan mengobati timbulnya gejala penyakit tersebut.
4. Kekurangan vitamin C.
Dapat menimbulkan perdarahan pada bagian kelopak mata, anterior chamber, vitreous body, selaput jala mata, bahkan bisa menyebabkan katarak dan sebagainya. Karena manfaat utama vitamin C adalah memelihara pembentukan zat antarsel, mengikuti oksidasi susunan sel mengembalikan reaksi semula dan reaksi metabolisme lainnya di dalam tubuh, dan memiliki efek melunakkan pembuluh darah. Karena itu, saat kekurangan vitamin, bisa menyebabkan perdarahan bagian atas mata sebagaimana yang disebutkan di atas.
Jika bisa lebih banyak mengonsumsi sayur-sayuran hijau yang segar dan buah-buahan, akan bermanfaat mencegah perdarahan pada bagian seluruh tubuh dan bagian mata. Karena vitamin C bisa melemahkan cahaya dan oksigen terhadap kerusakan pada lensa mata (berhubungan dengan timbulnya penyakit katarak), jadi perbanyak mengonsumsi makanan yang kaya akan kandungan vitamin C, bisa memperlambat timbulnya penyakit katarak.
Jenis-jenis katarak :
1. Katarak Kongenital
Diderita oleh bayi dan anak-anak yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus pada saat ibu hamil muda (kehamilan trimester 1). Penyakit yang dapat menyebabkan katarak antara lain; Toksoplasmosis dan Rubella /German measle (campak jerman). Katarak Kongenital bisa timbul sejak dalam kandungan atau setelah dilahirkan karena adanya infeksi dan kelainan metabolisme pada saat pembentukan janin.
2. Katarak Senilis
Katarak yang disebabkan oleh proses penuaan, biasanya timbul setelah berumur 40 tahun, proses pasti belum diketahui dan diduga karena ketuaan /degenerasi.
3. Katarak Traumatik
Katarak yang disebabkan oleh trauma atau kecelakaan langsung pada mata.
4. Katarak Komplikata
Katarak yang disebabkan oleh infeksi atau penyakit tertentu seperti penyakit kencing manis.
Pengobatan pengobatan pada anak sebaiknya dilakukan segera mungkin. Berbeda dengan orang dewasa yang biasanya menunggu kataraknya matang baru dilakukan pengobatan. Operasi katarak pada anak dilakukan dalam keadaan dibius total, tetapi untuk orang dewasa hanya dilakukan dengan bius lokal.
Beberapa teknik operasi katarak :
a. Fakoemulsifikasi
Merupakan teknik modern yang hanya melakukan sayatan sangat kecil (sekitar 3 mm) di sisi kornea. Lensa dihancurkan menjadi kepingan halus dengan getaran ultrasonic kemudian disedot keluar. Kemudian lensa akan diganti dengan lensa intra-okuler yang dapat dilipat dan dimasukkan melalui sayatan kecil tadi. Sayatan ini dapat pulih sendiri tanpa memerlukan jahitan. Hanya dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk proses operasi dengan teknik Fakoemulsifikasi.
b. Ekstraksi katarak ekstra kapsuler (EKEK)
Ekstraksi katarak ekstra kapsuler (EKEK) adalah teknik lama dan memerlukan sayatan yang lebih besar untuk mengeluarkan dan mengganti lensa mata katarak dengan lensa intraokuler yang tidak dapat dilipat. Sayatan kemudian dijahit dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk pulih kembali

Selasa, 15 Desember 2009

MITOS PERTANIAN MODERN


Dunia pertanian modern adalah dunia mitos keberhasilan modernitas. Keberhasilan diukur dari berapa banyaknya hasil panen yang dihasilkan. Semakin banyak, semakin dianggap maju. Di Indonesia, penggunaan pupuk dan pestisida kimia merupakan bagian dari Revolusi Hijau, sebuah proyek ambisius Orde Baru untuk memacu hasil produksi pertanian dengan menggunakan teknologi modern, yang dimulai sejak tahun 1970-an.
Gebrakan revolusi hijau di Indonesia memang terlihat pada dekade 1980-an. Saat itu, pemerintah mengkomando penanaman padi, pemaksaan pemakaian bibit impor, pupuk kimia, pestisida, dan lain-lainnya. Hasilnya, Indonesia sempat menikmati swasembada beras. Namun pada dekade 1990-an, petani mulai kelimpungan menghadapi serangan hama, kesuburan tanah merosot, ketergantungan pemakaian pupuk yang semakin meningkat dan pestisida tidak manjur lagi, dan harga gabah dikontrol pemerintah.
Revolusi hijau memang pernah meningkatkan produksi gabah. Namun berakibat:
1. Berbagai organisme penyubur tanah musnah;
2. Kesuburan tanah merosot/tandus;
3. Tanah mengandung residu (endapan) pestisida;
4. Hasil pertanian mengandung residu pestisida;
5. Keseimbangan ekosistem rusak; dan
6. Terjadi peledakan serangan dan jumlah hama.
Revolusi Hijau bahkan telah mengubah secara drastis hakekat petani. Dalam sejarah peradaban manusia, petani bekerja mengembangkan budaya tanam dengan memanfaatkan potensi alam untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Petani merupakan komunitas mandiri.
Nenek moyang memanfaatkan pupuk hijau dan kandang untuk menjaga kesuburan tanah, membiakkan benih sendiri, menjaga keseimbangan alam hayati dengan larangan adat. Mereka mempunyai sistem organisasi sosial yang sangat menjaga keselarasan, seperti organisasi Subak di Bali dan Lumbung Desa di pedesaan Jawa.
Dengan pertanian modern, petani justru tidak mandiri Padahal, FAO (lembaga pangan PBB), telah menegaskan Hak-Hak Petani (Farmer‘s Rights) sebagai penghargaan bagi petani atas sumbangan mereka. Hak-hak Petani merupakan pengakuan terhadap petani sebagai pelestari, pemulia, dan penyedia sumber genetik tanaman.
Hak-hak petani dalam deklarasi tersebut mencakup: hak atas tanah, hak untuk memiliki, melestarikan dan mengembangkan sumber keragaman hayati, hak untuk memperoleh makanan yang aman, hak untuk mendapatkan keadilan harga dan dorongan untuk bertani secara berkelanjutan, hak memperoleh informasi yang benar, hak untuk melestarikan, memuliakan, mengembangkan, saling tukar-menukar dan menjual benih serta tanaman, serta hak untuk memperoleh benihnya kembali secara aman yang kini tersimpan pada bank-bank benih internasional (Wacana, edisi 18, Juli-Agustus 1999).
Dalam revolusi hijau, petani tidak boleh mem-biakkan benih sendiri. Bibit yang telah disediakan merupakan hasil rekayasa genetika, dan sangat tergantung pada pupuk dan pestisida kimia —yang membuat banyak petani terlilit hutang. Akibat terlalu menjagokan bibit padi unggul, sekitar 1.500 varietas padi lokal telah punah dalam 15 tahun terakhir ini.
Meskipun dalam Undang-Undang No. 12/1992 telah disebutkan bahwa “petani memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan jenis tanaman dan pembudi-dayaannya”, tetapi ayat tersebut dimentahkan lagi oleh ayat berikutnya, yakni “petani berkewajiban berperan serta dalam mewujudkan rencana pengembangan dan produksi budidaya tanam” (program pemerintah). Dengan begitu, kebebasan petani tetap dikebiri oleh rezim pemerintah.
Dapat dipastikan bahwa Revolusi Hijau hanya menguntungkan para produsen pupuk, pestisida, benih, serta petani bermodal kuat. Revolusi hijau memang membuat hasil produksi pertanian meningkat, yang dijadikan tolak ukur sebagai salah satu keberhasilan Orde Baru. Namun, di balik itu semua, ada penderitaan kaum petani. Belum lagi kerusakan sistem ekologi pertanian yang kerugiannya tidak dapat dinilai dengan uang.
Mitos akan kehebatan Revolusi Hijau lahir karena ditopang oleh teknologi yang dikembangkan dari sistem ilmu pengetahuan modern, mulai dari genetika sampai kimia terapan.
Pantas jika Masanobu Fukuoka, pelopor pertanian alami di Jepang, pernah berkata: “Peranan ilmuwan dalam masyarakat itu analog dengan peranan diskriminasi di dalam pikiran-pikiran Anda sendiri.”
Apa yang dikembangkan oleh para ilmuwan telah membedakan mana yang maju dan terbelakang, modern dan tradisional, serta efisien dan tidak efisien. Sedangkan buktinya, sistem pertanian yang disebut sebagai yang terbelakang, tradisional dan tidak efisien itu ternyata lebih bersifat ekologis, tidak merusak alam.
~ oleh petanidesa di/pada Februari 3, 2007.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN

Pertumbuhan adalah prosese pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat dibalik) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel: dapat pula disebabkan oleh keduanya.pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif, contohnya pertumbuhan batang.
Perkembangan adalah terspesialiasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu dan bersifat kualitatif.
Perkembangan awal suatu tumbuhan secara garis besar melalui tiga tahap, yaitu :
1. Pembelahan sel  zigot di dalam biji tumbuhan mengalami pembelhan sel mitosis membentk jaringan embrional.
2. Morfogenesis  embrio yang terbentuk didalam biji memiliki kotiledon dan akar serta tunas rudimeter. Sesudah biji berkecambah, akar dan tunas rudimeter tersebut akan berkembang membentuk sistem akar dan tunas tumbuhan.
3. Diferensiasi seluler  jaringan embrional terus berkembang menjadi struktur dengan fungsi khususyang akan dimiliki pada saat dewasa. Pada tahap ini, gen menentukan sifat tumbuhan. Sel-sel yang terdiferensiasi akan membentuk jaringan. Diferensiasi adalah proses yang menjadikan sel memiliki fungsi-fungsi biokimia dan morfologi khusus yang sebelumnya tidak dimilikinya.proses pembentukan jaringan permanen pada tumbuhan yang berasal dari jaringan embrional disebut spesialisasi.
Tumbuhan bertambah tinggi dan besar disebabkan oleh dua hal berikut yaitu :
a. Pertambahan jumlah sel sebagai hasil pembelahan mitosis pada meristem (titik tumbuh) di titik tumbuh primer dan sekunder.
b. Pertambahan komponen-komponen seluler dan adanya diferensiasi sel. Misalnya penyerapan air ke dalam vakuola yang menyebabkan sel membesar serta terbentuknya jaringan, organ, dan indvidu melalui proses diferensiasi sel dan atau spesialisasi.

Perkecambahan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan biji dimulai dengan perkecambahan. Perkecambahan adalah munculnya plantula.
Proses perkecambahan
a. Proses fisika  proses fisika terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah pada biji yang kering.
b. Proses kimia  dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit biji akan pecah. Air yang masuk mengakibatkan embrio untuk melepaskan hormon giberelin. Hormon ini mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma) intuk mensintesis dan mengeluakan enzim. Enzim bekerja dengan menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan endosperma. Proses ini menghasilkan molekul kecil yang larut dalam air, misalnya enzim amilase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula. Selajutnya, gula dan zat-zat lainnya diserap dari endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.

Macam perkecambahan
1) Epigeal
Perkecambahan epigel adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kitiledon terangkat ke atas tanah, misalnya pada kacang hiajau.
2) Hipogeal
Perkecambahan hipogel adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah. Misalnya pada biji kacang kapri.

Pertumbuhan akar
Ada empat daerah pertumbuhan akar yaitu :
• Tudung akar
• Daerah meristem
• Daerah pemanjangan
• Daerah diferensiasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
1. Faktor luar : makanan, air, suhu, kelembapan, cahaya
2. Faktor dalam : gen, hormon

Macam-macam hormon pada tumbihan yaitu :
a. Auksin
b. Sitokinin
c. Giberelin
d. Asam traumalin
e. Kalin (rizokalin, kaulokalin, filokalin, antokalin)

ICT DALAM PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DI INDONESIA


Pembangunan pertanian mempunyai multi tujuan yang harus dicapai dimana peningkatan produksi merupakan sasaran antara atau dengan kata lain peningkatan produksi merupakan alat untuk mencapai tujuan yang mencakup peningkatan kesejahteraan pelaku produksi pertanian, peningkatan gizi masyarakat, peningkatan devisa, dan peningkatan kesempatan kerja. Pencapaian tujuan ini harus memperhatikan aspek keberlanjutan sumberdaya alam dan kelestarian lingkungan hidup.
Dalam rangka untuk meningkatkan daya saing produk dari agribisnis/agroindustri pedesaan menghadapi persaingan yang semakin meningkat seiring dengan globalisasi, perdagangan bebas ASEAN (2003) dan APEC (2020) maka kekuatan sistem agribisnis/agroindustri harus secara terus menerus dibina dan diberdayakan dengan sebaik-baiknya. Kendala utama yang dihadapi sistem agribisnis/agroindustri dalam rangka meningkatkan daya saing tersebut adalah secara internal lemahnya organisasi dan manajemen serta sumberdaya manusia, dan secara eksternal ialah lemahnya akses terhadap informasi pasar, sumber modal, teknologi dan mitra usaha.
Pemanfaatan ICT untuk pengembangan agribisnis di Indonesia tampaknya memang belum optimal. Namun secara bertahap pemanfaatan ICT ini akan semakin banyak dimanfaatkan dalam pengembangan agribisnis pada masa-masa mendatang.
1. Macam ICT yang Sering Digunakan Pengembangan Agribisnis
Teknologi yang sering digunakan dalam aplikasi ICT diberbagai kegiatan, apakah itu digunakan di kegiatan agribisnis maupun di aktivitas lainnya, lazimnya dapat dikelompokkan menjadi lima macam. Ke lima macam teknologi ini (ditambah lagi dengan kombinasi dari ke lima macam teknologi tersebut) bermula dari yang paling sederhana sampai pada teknologi yang mutakhir. Teknologi yang paling sederhana ini, misalnya teknologi yang digunakan terbatas pada pendukung kegiatan agribisnis, seperti brosur penyuluhan, iklan produk pertanian, dan sebagainya.
Ke lima macam teknologi ini adalah:
a.Teknologi Cetak : Yang masuk dalam teknologi cetak ini antara lain modul untuk penyuluhan pertanian, tutorial tertulis bagi peserta pelatihan pertanian, buku-buku pertanian, brosur-brosur pertanian, dsb-nya.
b.Teknologi Audio : Yang masuk dalam teknologi audio ini antara lain (a). Kaset tape (pembelajaran yang menggunakan kaset), (b). siaran radio (pembelajaran yang menggunakan radio). Siaran radio pertanian dengan program kelompok pendengar siaran radio pertanian atau juga ada Kelompok Pendengar, Pembaca dan Pemirsa. (c). Telepon dan voice mail telephone (konsultasi, penyuluhan, pelatihan, pembelajaran atau tutorial yang menggunakan telepon. Tele-conferencing juga termasuk kelompok ini karena komunikasinya menggunakan telepon.
c.Teknologi Video dan Televisi: Teknologi ini pada dasarnya adalah teknologi yang digunakan untuk penyuluhan, pelatihan, pembelajaran atau tutorial melalui TV, VCD, Kaset video. Video-conferencing juga memanfaatkan TV. Yang masuk dalam kelompok ini adalah siaran TV, VCD, fiber optics, video tape, video text, video messaging, dsb-nya.
d.Teknologi Komputer : Teknologi ini pada dasarnya menggunakan komputer sebagai alat bantu pemberian informasi. Komputer sering juga dipakai untuk membuat database di mana komputer digunakan untuk pengumpulan dan penyimpanan data dan komputasi.
e.Teknologi Internet : Teknologi ini berkembang pesat setelah ditemukannya internet. Bahkan kini orang sudah sangat ketergantungan dengan teknologi internet ini, melalui apa yang dinamakan web-based activities.
2. Peran Multimedia Dalam Pertanian
Radio Pertanian
Peran siaran radio bagi penyuluhan pertanian sangat penting khususnya di daerah-daerah di mana kebanyakan petani mempunyai radio. Kini banyak Pemerintah Daerah mengembangkan siaran radio pertanian. Bahkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) yang tersebar di berbagai propinsi di Indonesia, juga ada yang membina siaran radio pertanian ini, baik siaran radio yang dimiliki Pemerintah daerah maupun swasta.Pada intinya tujuan siaran radio pertanian ini adalah mengetahui dan meningkatkan peran radio terhadap percepatan informasi teknologi yang disertai kegiatan penyuluhan pertanian. Dengan cara seperti ini, maka diharapkan masyarakat, khususnya masyarakat pertanian dapat mengetahui pola siaran hal-hal yang berkaitan dengan pertanian yang sesuai dengan apa yang diperlukan oleh petani.
Televisi Pertanian
Pemerintah juga pernah memanfaatkan Televisi untuk kegiatan penyuluhan pertanian. Hingga kinipun program ini masih ada, namun sering tidak atau kurang dirancang untuk kebutuhan penyuluhan atau pendidikan pertanian, namun lebih condong ke program hiburan. Mestinya program-program siaran pertanian di TV, apapun bentuk dan ragamnya, hendaknya memperhatikan kaidah manfaat, artinya bagaimana program siaran pertanian yang disiarkan di TV tersebut dapat secara cepat diadopsi masyarakat, khususnya oleh masyarakat pertanian. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan siaran pertanian di TV ini, agar isinya cepat bermanfaat, yaitu program yang ditawarkan hendaknya berkaitan dengan cepat-tidaknya masyarakat melakukan adopsi siaran tersebut. Kecepatan adopsi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: sifat inovasinya, sifat sasaran, cara pengambilan keputusan sasaran, saluran komunikasi yang digunakan, kondisi penyuluhnya sendiri dalam menyampaikan inovasi kepada sasaran, dan ragam sumber informasi.

Sumber : google.com
Referensi : koleksi artikel

Jumat, 11 Desember 2009

MANAJEMEN USAHATANI

Unsur-unsur manajemen perusahaan pertanian yaitu :

(a) Pengurusan

Pengurusan adalah menjalankan perusahaan menurut cara-cara yang sudah berlaku secara turun-temurun dengan usaha untuk memperoleh tambahan pendapatan untuk melakukan hal-hal yang sudah biasa berlaku tersebut. Tujuan pengurusan adalah untuk menjamin bahwa perusahaan dapat mengalami perumbuhan dari tahun ke tahun. Cirri dari perusahaan yang baikadalah pertumbuhan kondisi perusahaan setiap tahun baru harus melebihi tahun yang sebelumnya betapapun kecilnya.

Pengurusan unit-unit usahatani yang terdapat di Indonesia pada umumnya, dilihat dari segi ilmu manajemen belum dapat dikatakan melaksanakan manajemen modern, karena banyak hal yang menyimpang dari kaidah-kaidah yang biasa dikenal alam ilmu manajemen. Dengan demikian maka pengelolaan usahatani di Indonesia dapat dikatakan sebagai pengurusan sja sifatnya. Teknologi yang diterapkan sebagian besar merupakan teknologi yang biasa dilakukan oleh para nenek moyangnya. Oleh karena itu, produktuvitas usahatani dari tahun ketahun berikutnya dapat dikatakan relatif sama dengan kecenderungan terus menurun karena tidak ada usaha perbaikan teknologi.

(b) Pelaksanaan

Tujuan pokok dari setiap perusahaan tidak lain adalah untuk mencapai sesuatu tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana. Tujuan tersebut dicapai apabila perusahan tersebut dapat berjalan secara terus-menerus, dalam pengertian bahwa seakali berjalan tetep harus berjalan. Dalam kegiatan usahatani, komando yang efektif terhadap kapan pelaksanaan kegiatan dalam usahatani tersebut dimulai adalah keadaan iklim terutama curah hujan dan waktu jatuhnya hujan merupakan tanda bahwa kegiatan usahatani segera dimulai, karena jatuhnya hujan akan mempengaruhi pada timbulnya hama dan penyakit tanaman/ternak yang diusahakan.

Sekiranya menurut para petani bahwa curah hujan itu tidak normal jumlah dan waktunya dibandingkan dengan curah hujan dan waktu jatuh hujan sebelumnya, maka biasanya petani menagguhkan kegiatan usahataninya sampai pada keadaan yang menguntungkan. Cara ini dilakukan petani dalam rangka mengurangi risiko kegagalan.

Apabila terjadi kegagalan pada awal pelaksanaan usahataniny, akan sulit bagi petani tersebut untuk mencari dana yang diperlukan untuk mengulangi lagi kegiatan-kegiatan yang seharusnya sudah harus selesai dikerjakan. Oleh karena itu, memulai kegiatan produksi dalam bidang usaha pertanian umumnya dan usahatai khususnya memerlukan ketelitian yang tinggi didalam menilai perubahan iklim yang berlaku dimana usahatani tersebut ada.

(c) Kewaspadaan

Yang dimaksud dengan kewaspadaan adalah melindungi diri terhadap kemungkinan-kemungkinan terjadinya risiko atau kerugian. Tindakan-tindakan si pengusaha/petani harus diperhitungkan menurut ukuran, ruang dan waktu sedemikian rupa sehingga diperoleh manfaat yang sebesar-besarnya bagi perusahaan. Di dalam usahatani risiko atau kerugian setiap saat dapat mengancam karena faktor-faktor yang mempengaruhinyasebagian besar belum mampu dikuasai manusia. Oleh karena itu, kewaspadaan dalam mengambil setiap keputusan harus didasarkan pada berbagai informasi yang lengkap, baik informasi dari dalam usahatani sendiri, maupun informasi sesuatu masalah akan mengurangi kemungkinan terjadinya suatu kegagalan yang besar.

(d) Risiko usaha

Tiap usaha selalu akan menghadapi risiko, besar kecilnya risiko yang dialami seorang pengusaha atau petani tergantung pada keberanian untuk mengambil suatu keputusan. Dalam usahatani risiko itu sulit untuk diduga karena faktor-faktor yang mempengaruhu kegiatan usahatani sebagian besar belum dapat dikuasai secara sempurna oleh manusia, misalnya faktor iklim dan perubahannya. Oleh karena itu, risiko dalam usahatani setiap saat akan mengancam petani, baik perorangan maupun kelompok

Dalam kegiatan usaha pertanian umumnya dan usahatani pada khususnya ada dua macam risiko yang mugkin dihadapi petani, yaitu (1) risiko yang sulit diduga dan (2) risiko yang mudah diduga.

Risiko yang sulit diduga misalnya adanya serangan hama penyakit tanaman atau ternak, dan risiko yang yang mudah diduga misalnya jatuhnya harga hasil usahatani pada waktu panen. Oleh karena itu unsur kewaspadaan dan unsur risiko merupakan dua hal yang sangat erat hubungannya, dalm pengertian bahwa kewaspadaan dalam memilih atau mengambil keputusan akan diikuti suatu risiko. Besar kecilnya risiko yang diderita seorang pengusaha akan dipengaruhi oleh keberanian mengambil keputusan terhadap suatu masalah yang dihadapi.

Untuk mengurangi risiko tersebut caranya adalah memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentang suatu masalah tersebut. Dalam hal ini catatan tentang sesuatu kejadian yang dialami dalam periode tertentu amat diperlukan, agar apabila menghadapi masalah yang sama pada periode berikutnya tidak menderita risiko yang terlalu tinggi. Kebanyakan petani di Indonesia tidak melakukan pencatatan atas segala kejadian yang dialami tahun yang silam., sehingga setiap keputusanhanya didasarkan pada pengalaman saja, yang sifatnya hanya diingat di kepala. Oleh karena itu, kegiatan usahatani yang bersifat kerutinan, seperti tahun-tahun yang telah dilewati, jarang mengadakan perubahan-perubahan yang drastis terhadap kegiatan usahataninya.

(e) Sarana penunjang

Yang dimaksud dengan sarana penunjang adalah segala peralatan yang dapat menunjang kelancaran kegiatan pelaksanaan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Sarana ini dapat berupa sarana fisik maupun nonfisik. Saran fisik adalah peralatan kerja yang sesuai dengan kegiatan keja yang dilakukan, sedangkan sarana nonfisik misalnya ketenangan bekerja dan lingkungan kerja. Kegiatan manajer tidak akan efektif dan efisien apabila sarana yang tersedia tidak memadai, baik dalam jumlah maupun ukuran dan jugs ketepatan sarana tersebut dengan kegiatan yang ada dalam usahatani.